Nutrisi: Landasan Manajemen Diabetes
30 Oct, 2023
Bagi banyak orang, diagnosis Diabetes Tipe 2 terasa seperti hukuman seumur hidup. Bisikan suntikan insulin, pemantauan konstan, dan pembatasan diet bisa menjadi luar biasa. Namun ada hikmahnya: dengan perubahan gaya hidup yang tepat dan fokus pada nutrisi, mengelola Diabetes Tipe 2 dapat menjadi perjalanan penemuan diri, kesehatan, dan vitalitas.
Ubah Kecantikan Anda, Tingkatkan Kepercayaan Diri Anda
Temukan kosmetik yang tepat prosedur untuk kebutuhan Anda.
Kami berspesialisasi dalam berbagai macam prosedur kosmetik
Diabetes tipe 2
Sebelum mendalami strategi penatalaksanaan, penting untuk memahami apa itu Diabetes Tipe 2. Ini adalah kondisi di mana tubuh menolak efek insulin atau tidak menghasilkan cukup insulin untuk mempertahankan kadar glukosa normal. Faktor gaya hidup, genetika, dan nutrisi memainkan peran penting dalam onsetnya.
1. Perubahan Gaya Hidup: Garis Pertahanan Pertama
A. Aktivitas fisik: Manfaat olahraga melampaui manajemen berat badan. Aktivitas fisik yang teratur meningkatkan sensitivitas insulin, yang berarti tubuh Anda memerlukan lebih sedikit insulin untuk menjaga kadar glukosa darah tetap terkendali. Perpaduan antara latihan aerobik, seperti jalan cepat atau bersepeda, dan latihan kekuatan, seperti angkat beban, memberikan manfaat paling besar. Ingat, konsistensi adalah kuncinya. Bahkan kegiatan sederhana seperti naik tangga atau berkebun dapat berkontribusi pada kontrol gula darah yang lebih baik.
Prosedur paling populer di India
Penggantian Pinggul
Diskon hingga 80%.
Nilai 90%.
Memuaskan
Penggantian Pinggul
Diskon hingga 80%.
Nilai 90%.
Memuaskan
Penggantian Pinggul
Diskon hingga 80%.
Nilai 90%.
Memuaskan
Penutupan ASD
Diskon hingga 80%.
Nilai 90%.
Memuaskan
Bedah Transplantasi
Diskon hingga 80%.
Nilai 90%.
Memuaskan
B. Manajemen stres: Stres, baik fisik maupun emosional, memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol, yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Memasukkan teknik relaksasi ke dalam rutinitas harian Anda dapat membawa perubahan besar. Citra terpandu melibatkan visualisasi skenario damai untuk menenangkan pikiran, sementara relaksasi otot progresif berfokus pada menegangkan dan kemudian mengendurkan setiap kelompok otot. Mendedikasikan waktu untuk melakukan hobi, baik itu melukis, berkebun, atau bahkan membaca, juga bisa menjadi pereda stres yang efektif.
C. Tidur yang Cukup: Kualitas tidur sama pentingnya dengan kuantitasnya. Tidur yang terganggu atau tidak cukup dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, memengaruhi sensitivitas insulin dan hormon pengatur nafsu makan seperti leptin dan ghrelin.. Ini dapat menyebabkan peningkatan kelaparan dan kontrol gula darah yang buruk. Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidur dengan menjaga kamar tidur tetap gelap, tenang, dan sejuk. Pertimbangkan untuk membangun rutinitas tidur, seperti membaca atau mendengarkan musik lembut, untuk memberi sinyal tubuh saatnya untuk berakhir.
D. Berhenti merokok: Dampak berbahaya dari merokok sudah terdokumentasi dengan baik. Bagi penderita diabetes, risikonya bahkan lebih tinggi. Merokok dapat memperburuk resistensi insulin sehingga membuat gula darah lebih sulit dikendalikan. Selain itu, ini meningkatkan risiko penyakit jantung, yang sudah meningkat pada penderita diabetes. Jika Anda kesulitan untuk berhenti, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional. Terapi penggantian nikotin, terapi perilaku, atau kelompok dukungan dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan.
Filosofi Makan
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kita kerap makan untuk meredam rasa keroncongan di perut. Namun bagaimana jika kita mengubah perspektif kita.
Bahan Bangunan Nutrisi
A. Karbohidrat: Sering disebut sebagai sumber energi utama, penting untuk memilih jenis karbohidrat yang tepat. Makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti lentil, barley, dan sayuran tidak bertepung seperti brokoli dan bayam, melepaskan glukosa secara perlahan dan terus-menerus. Ini mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba dan memberikan energi yang berkelanjutan.
B. Protein: Protein adalah bahan pembangun tubuh kita. Diversifikasi sumber protein memastikan keseimbangan asam amino esensial. Sementara ikan, terutama yang berlemak seperti salmon dan mackerel, menawarkan omega-3 yang sehat, daging tanpa lemak, unggas, tahu, dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang sangat baik. Mereka membantu perbaikan otot, produksi hormon, dan rasa kenyang.
C. Lemak: Tidak semua lemak diciptakan sama. Asam lemak omega-3 dan omega-6, ditemukan dalam biji rami, kenari, dan ikan berlemak, diketahui mendukung kesehatan otak, mengurangi peradangan, dan bahkan membantu mengatur kadar gula darah. Alpukat, zaitun, dan kacang -kacangan seperti almond dan kacang mete memberikan lemak tak jenuh tunggal, bermanfaat bagi kesehatan jantung.
D. Serat: Keuntungan bagi penderita diabetes, serat larut, yang terdapat dalam makanan seperti gandum, apel, wortel, dan biji rami, membentuk gel di perut. Hal ini memperlambat penyerapan glukosa, memastikan kenaikan gula darah yang stabil setelah makan. Ini juga membantu pencernaan dan meningkatkan rasa kenyang.
e. Mikronutrien: Nutrisi kecil ini memainkan peran penting. Magnesium, ditemukan dalam kacang-kacangan dan sayuran hijau, membantu fungsi insulin. Kromium, yang terdapat dalam biji-bijian dan telur, meningkatkan kerja insulin. Vitamin D, selain perannya dalam kesehatan tulang, telah dikaitkan dengan sensitivitas insulin. Pastikan pola makan seimbang untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien ini.
Daftar 'Batas'
1. Makanan Ringan dan Minuman Manis
- Camilan dan minuman manis mengandung banyak gula rafinasi dan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat, yang merupakan masalah bagi penderita diabetes..
- Permen, soda, jus buah, kue kering, kue kering, dan camilan manis lainnya.
- Mengonsumsinya dapat menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol, penambahan berat badan, dan peningkatan risiko komplikasi.
2. Makanan yang sangat olahan
- Makanan olahan sering kali mengandung gula tersembunyi, lemak tidak sehat, dan kadar natrium yang tinggi. Mereka kekurangan nutrisi dan serat penting.
- Makan malam beku, makanan ringan kemasan, makanan cepat saji, dan banyak makanan ringan.
- Makanan-makanan ini dapat menyebabkan resistensi insulin, penambahan berat badan, dan gizi buruk secara keseluruhan.
3. Makanan Sodium Tinggi
- Makanan tinggi sodium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan komorbiditas umum pada diabetes. Kelebihan asupan natrium juga dapat menyebabkan retensi cairan.
- Daging olahan (mis.G., , bacon, sausages), canned soups, canned vegetables, and salty snacks.
- Peningkatan asupan natrium dapat memperburuk komplikasi kardiovaskular, yang sering dikaitkan dengan diabetes.
Karunia Alam: Makanan Super
A. Kunyit: Bumbu emas ini lebih dari sekedar penambah rasa. Kurkumin, bahan aktifnya, memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi resistensi insulin dan komplikasi terkait peradangan.
B. Kayu manis: Selain daya tarik aromatiknya, kayu manis telah terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Taburkan pada oatmeal Anda atau tambahkan ke smoothie Anda untuk meningkatkan kesehatan.
C. Bawang putih: Sebagai bahan pokok di banyak masakan, bawang putih memiliki khasiat obat yang manjur. Diketahui mengurangi kolesterol LDL, bertindak sebagai agen anti-inflamasi, dan bahkan membantu mengatur kadar gula darah.
D. Jahe: Sering digunakan untuk manfaat pencernaannya, jahe juga dapat membantu mengurangi kadar gula darah puasa dan meningkatkan HBA1C (penanda untuk kontrol gula darah jangka panjang).
e. Beri: Blueberry, stroberi, dan raspberry kaya akan antioksidan dan vitamin. Mereka memiliki indeks glikemik rendah dan dapat menjadi tambahan manis untuk diet Anda tanpa menyebabkan lonjakan gula secara tiba-tiba.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh menggantikan nasihat medis profesional.
Perawatan Kesehatan
Beri diri Anda waktu untuk bersantai
Harga Terendah Dijamin!
Harga Terendah Dijamin!